Topik Nusantara

Aktor Politik Dalang Demo Ricuh 4 November Diburu!!!

Mabes Polri memastikan melakukan penyelidikan mendalam untuk mengungkap siapa aktor politik dibalik kericuhan demo, Jumat ( 4/1/2016) yang berlangsung hingga Sabtu dini hari (5/11/2016) kemarin. Hal ini diungkakan oleh Kadiv Humas Mabes Polri, Boy Rafli Amar.

“Itu (menjadi) bagian deteksi dini dan intelijen. Aparat dapat mencermati itu melalui kegiatan intelijen. Ini masih kami cermati, selidiki. Termasuk latar belakang, apakah berdampak ke keamanan atau tidak,” ujar Boy.

Ditanya soal apakah kedepan pihaknya akan memeriksa politisi untuk mengetahui aktor politik seperti yang dinyatakan Jokowi, Boy Rafli Amar menjawab hal itu belum akan dilakukan.
“Belum akan mengarah ke memeriksa politisi, kami masih penyelidikan?,” katanya.

Sayangnya Boy Rafli Amar enggan membeberkan lebih rinci soal proses penyelidikan yang dimaksud. Dia meminta publik bersabar menunggu hasil penyelidikan.

100 aparat terluka saat mengawal aksi unjuk rasa yang diikuti ribuan demonstran itu. Selain aparat, masyarakat umum juga ada yang menjadi korban gas air mata yakni 15 orang.

“Seratus aparat kami terluka berkaitan dengan gas air mata dan kericuhan saat demo kemarin. Sebanyak 79 polisi rawat jalan, 11 di antaranya harus rawat inap. Selain itu ada juga lima anggota TNI, dan satu anggota Damkar yang juga dirawat di RSPAD,” Irjen Boy Rafli Amar memastikan kembali.

Ada 10 orang yang diduga provokator kerusuhan yang mayoritas diketahui merupakan warga dari luar DKI Jakarta. “Ada yang masih diperiksa dan diduga sebagai provokator, jumlahnya 10 yang masih diperiksa,” ungkap Boy.

“Usia ada 16 tahun, 38 tahun, 20 tahun, 21 tahun, 17 tahun, 25 tahun, 24 tahun. Latar belakang dari daerah. Ada dari NTB, luar Jakarta, pendatang yang bersama-sama hadir di tempat unjuk rasa,” kata Boy lagi.

Sementara itu, dari kubu pendemo juga ada yang menjadi korban dari gas air mata, sebanyak 160 dirawat di RS Kemuliaan, sisanya sebanyak 90 dirawat di rumah sakit lain. Soal adanya informasi pendemo yang meninggal dunia, hal itu dibenarkan oleh Boy Rafli Amar.

Pendemo itu meninggal dunia karena memiliki riwayat asma bukan karena tertembak seperti isu yang beredar. “Ada pendemo meninggal, bukan ditembak. Itu karena dia berkaitan penyakit sebelumnya, punya riwayat asma,” imbuhnya.

Pengamat Politik Pangi Syarwi Chaniago menilai pernyataan Presiden Joko Widodo terkait adanya aktor politik yang menunggangi aksi damai 4 November yang berujung anarkis akan memunculkan polemik baru.”Pernyataan presiden yang menduga ada aktor politik yang menungangi aksi tersebut, menjadi bola salju yang makin besar dan liar,” ujar Pangi.

Pangi yang juga selaku Direktur Eksekutif Voxpol Center ini menilai pernyataan Presiden Jokowi akan menimbulkan reaksi dari pihak tertentu.Kelompok tertentu, kata Pangi, bisa saja partai oposisi atau diluar pemerintah atau yang selama ini memiliki kekuatan politik yang cukup diperhitungkan.

Menurut Pangi, pernyataan Presiden Jokowi akan menyulut amarah kelompok tertentu tersebut karena pernyataannya bersifat tudingan.”Jelas pernyataan presiden menaikkan konstelasi dan turbulensi politik nasional, jelas bisa menganggu stabilitas nasional,” kata Pangi.

Aktor Politik Dalang Demo Ricuh 4 November Diburu!!!
To Top