Topik Nusantara

Ditujukan ke Siapakah Sentilan Jokowi soal Reshuffle Kabinet?

Pernyataan Presiden Joko Widodo (Jokowi) soal kemungkinan mengganti, menggeser, dan mencopot menteri atau reshuffle kabinet mendapat tanggapan beragam. Direktur Eksekutif Indo Barometer M Qodari menilai pernyataan Jokowi tersebut tentu memiliki alasan.

“Pernyataan itu tak mungkin jatuh dari langit, bukan jatuh di ruang hampa. Tentu ada sebabnya dan itu tergantung tafsir orang,” kata Qodari kepada wartawan di Jakarta, Rabu (26/4/2017).

Qodari mengatakan, sehari sebelum Jokowi mengeluarkan pernyataan tersebut pada Sabtu (22/4/2017), yakni Jumat, Presiden mengeluarkan Kebijakan Pemerataan Ekonomi dan Reformasi Agraria. Ada tiga pilar dalam kebijakan tersebut, yakni soal lahan, kesempatan ekonomi, dan sumber daya manusia. “Kalau dari kacamata kebijakan, pantas Jokowi bicara seperti itu,” ujar Qodari.

Soal lahan, tentu ini terkait dengan target Kementerian Agraria dan Tata Ruang. Saat ini, dari 126 juta kaveling lahan, baru 80 juta yang memiliki sertifikat. “Nah kalau nggak ada sertifikat, bagaimana mau dijaminkan ke bank,” kata Qodari.

Ada juga soal pengurusan sertifikat. Selama ini, kata Qodari, produksi sertifikat oleh Kementerian ATR hanya 400 ribu per tahun. Presiden Jokowi pun ingin tahun ini ada 5 juta sertifikat terbit, tahun depan 7 juta, dan pada 2019 ada 9 juta sertifikat terbit. “Kalau pakai kecepatan sekarang, kapan (target) itu selesainya. Jokowi sedang menekankan pada menterinya, ini target yang harus dipenuhi,” ucap Qodari.

Pilar kedua terkait dengan kesempatan ekonomi, menurut Qodari, tentu berhubungan dengan Kementerian Perdagangan. Kemudian soal SDM berhubungan dengan kualitas pendidikan, yakni di Kementerian Pendidikan.

Selain soal kinerja, pernyataan Presiden Jokowi soal reshuffle kabinet itu bisa ditafsirkan secara konstelasi politik. Pasca-Pilkada DKI, kata Qodari, ada kemungkinan Presiden Jokowi tengah mengevaluasi dukungan dari partai politik.

“Habis Pilkada Jakarta, ada partai yang mbalelo, ada juga tokoh-tokoh mbalelo. Kalau betul oposisi ya wajar. Tapi kalau bukan oposisi dan manuvernya dianggap mbalelo, Presiden akan melakukan reshuffle,” kata Qodari.

Ditujukan ke Siapakah Sentilan Jokowi soal Reshuffle Kabinet?
To Top