Topik Nusantara

Fenomena Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok di Internet

Berbagai situs web menyoroti kasus Gubernur DKI Jakarta Non-aktif, Basuki Tjahaja Purnama atau yang kerap disebut Ahok. Website ini menghiasi media sosial dengan pemberitaan dari berbagai sudut pandang.

Fenomena Ahok di Internet merupakan bukti komunikasi massa mempergunakan medium internet kini semakin digandrungi masyarakat.

Berdasarkan data terakhir www.verisign.com, jumlah domain internet untuk kategori top level domain telah mencapai 334,6 juta. Jumlah ini belum dikalkulasikan dengan jumlah subdomain yang ada saat ini.

Pengamat Komunikasi Massa, Vinsensius Sitepu menyebutkan, bahwa angka ini meningkat sekitar 12 persen dari jumlah domain yang ada tahun lalu.

“Data dari verisign, Maret 2016 sudah mencapai 334,6 juta domain, kalau mau dihitung dengan subdomain bisa tembus milyaran, jumlah ini terus meningkat di setiap tahunnya,” kata Vinsensius, Senin (7/11/2016).

Lonjakkan jumlah website, katanya, didorong oleh usaha pemilik domain Internet untuk mendapat keuntungan ekonomi dari domainnya.

“Ini sudah menjadi mata pencaharian. Apabila website sering dikunjungi maka akan ada penghasilan yang diberikan Google. Selain itu, mereka juga dapat mencari iklan tanpa perantara Google,” jelasnya.

Menurutnya, kondisi ini positif dalam konteks komunikasi massa. Namun Vinsensius menyebutkan fenomena ini juga memiliki dampak negatif yang besar.

Untuk meningkatkan jumlah pengunjung, berbagai masyarakat terdorong untuk menyebarluaskan informasi yang sangat sensitif atau terkesan provokatif. Kecenderungan ini juga terjadi pada kasus Ahok.

“Semua orang harus kontrol diri. Kalau kontrol organisasi atau instansi, tak akan bisa. Pemerintah tak bisa serta-merta melakukan pemblokiran, diblokir satu akan timbul dua. Intinya di masyarakat, memang keuntungan berlimpah, tapi perhatikan dampak yang akan terjadi,” sebutnya mengakhiri.

Fenomena Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok di Internet
To Top