Topik Nusantara

Menteri Susi Pudjiastuti dan Berantas Illegal Fishing

Di tengah-tengah kunjungan kerjanya di Jepang, Menteri Kelautan dan Perikanan Susi Pudjiastuti melaksanakan pertemuan dengan masyarakat Indonesia yang tinggal di Jepang.

Bertempat di Balai Indonesia, Sekolah Republik Indonesia Tokyo (SRIT), Rabu malam (12/4), Menteri Kelautan dan Perikanan Susi Pudjiastuti ditemani oleh Kuasa Usaha Ad Interim KBRI Tokyo, DR. Ben Perkasa Drajat hadir untuk menemui lebih dari 250 orang yang hadir pada acara tersebut.

Kepada masyarakat Indonesia yang hadir, Susi memaparkan maraknya illegal fishing di perairan Indonesia yang seakan-akan sudah menjadi hal yang lumrah sejak lama.

Hal tersebut mengakibatkan hilangnya sumber penghasilan nelayan lokal dan juga menyebabkan menurunnya jumlah nelayan dari 1,3 juta menjadi 800 ribu dalam periode 2003 hingga 2013.

Salah satu contoh kasus yang ditemukan  Susi adalah kapal asing yang menebarkan jaring sepanjang 399 km. Jarak tersebut kurang lebih adalah jarak antara Jakarta dan Semarang.

Namun dia mendapat mandat di Kementrian Perikanan dan Kelautan, jumlah nelayan berangsur naik lagi. Sewaktu Menteri Susi melakukan kunjungan kerja ke Kabupaten Bone, Sulawesi Selatan, contohnya, beliau bertemu dengan nelayan yang menangkap seekor ikan tuna dengan massa 90 kg. Hal tersebut adalah buah dari kebijakan tegas terhadap kapal asing yang selama ini diterapkan Menteri Susi.

’’Masalah Indonesia adalah kurangnya integritas dan Indonesia membutuhkan kedisiplinan Jepang agar dapat berkembang.” ujar menteri yang memperoleh gelar doktor dari Universitas Diponegoro ini.

Melihat etos kerja Jepang yang penuh kedisiplinan dan kerja keras, Susi menghimbau para hadirin untuk tidak menyia-nyiakan pelajaran selama tinggal di Jepang dan kelak dapat membawanya pulang demi Indonesia yang lebih kuat.

“Jika ingin perubahan, pastinya ada yang harus dikorbankan demi tujuan tersebut. Demi Indonesia yang lebih baik, generasi muda diharapkan agar dapat menjadi agen perubahan yang memperjuangkan kepentingan bangsa dan negara.”

Meskipun waktu pertemuan sedikit mundur dari yang dijadwalkan, para hadirin tetap antusias dan bersemangat untuk bertemu Susi. Tidak hanya masyarakat Indonesia yang berada di Tokyo saja ternyata yang hadir, terdapat pula perwakilan pelajar Indonesia dari Fukuoka dan Hiroshima yang jauh-jauh datang ke Tokyo untuk menyaksikan acara ini.

Demikian pula dengan Susi yang di tengah padatnya kegiatan dengan pemerintah dan pengusaha di Jepang untuk menjalin kerjasama, Beliau tetap menyempatkan diri untuk bertatap muka dengan para hadirin.

Menteri Susi Pudjiastuti dan Berantas Illegal Fishing
To Top