Topik Nusantara

Mukidi Brajamusti, Guru Itu Kudunya Digugu dan Ditiru

Mukidi Brajamusti, Guru Itu Kudunya Digugu dan Ditiru

topikindo.com – BELAKANGAN ini nama Aa Gatot Brajamusti jadi trending topik. Melangit. Sang spiritual yang selalu tampil pakai sorban diberitakan di koran, dan media elektronik. Macam-macam beritanya, dari sepak terjangnya selama ini, dikaitkan dengan para artis yang pernah kena jeratnya.

Ada yang masih nguntit terus, seperti syair lagu; ke gunung ikut, ke lautan ikut, ke jurang pun ikut. Itu terbukti ada artis yang ikut-ikutan pesta narkoba. Walaupun belakangan ada yang dianulir. Artinya, yang semula positif, tiba-tiba berubah nihil.
Nggak apa-apalah. Kalau petugas keliru. Bolehkan? Petugas juga manusia?
Ada juga artis yang bersyukur karena mampu melepaskan diri dari cengkeraman sang guru. Dia mengaku habis-habisan, harta dan tenaga terkuras waktu ikut di padepokannya. Hemm, sekarang,setelah lepas malah bisa hidup dengan damai?

Nah, siapa lagi yang lagi ngetop di pekan-pekan ini? Oh, dia ternyata yang punya nama; ‘ Mukidi’ ! Orang ini selalu jadi ikon dalam semua bentuk cerita, dari yang serius sampai yang kocak.

Mukidi, siapa yang nggak kenal? Dia selalu hadir memberi nasihat, pencerahan, dengan gaya lugas. Dia bercerita tentang keadaan sehari-hari, soal rumah tangga, suami istri dan peristiwa sosial lainnya.

Tidak jelas siapa yang ngarang pertama, menciptakan tokoh Mukidi yang selalu hadir di layar kaca HP siapa saja.

Nama Mukidi ini juga bisa diartikan macam-macam sampai kepada diri kita sendiri, yakni Mukidi diartikan;’ Muka kita sendiri’ .

Nah, barangkali ada yang berminat kalau punya anak lelaki yang baru lahir? Ya, momen ini bisa diambil. Kasih nama saja: Mukidi. Dan kalau mau lebih seru bisa ditambah dengan Brajamusti. Jadi , ‘Mukidi Brajamusti’. Wauw keren!

Tapi, bilang sama sang anak, kalau besar nanti jika ingin jadi guru, ya guru yang berpendidikan dan mendidik. Bukan guru spiritual yang doyan narkoba. Bisa rusak tuh anak muridnya!

Mukidi Brajamusti, Guru Itu Kudunya Digugu dan Ditiru
To Top