Topik Dunia

Nobar Final Liga Champions yang Berakhir Dengan Ledakan Teror

Situasi di beberapa ruang nonton bareng di Turin, Italia awalannya demikian meriah. Beberapa tifosi datang dari beragam penjuru kota untuk mensupport tim yang paling disayangi mereka, Juventus, yang bertemu dengan Real Madrid di final Liga Champions, di Cardiff.

Nonton bareng dengan dua monitor super raksasa memanglah direncanakan di gelar besar-besaran di pusat kota, di Piazza San Carlo. Ini dapat jadi kebanggaan Turin, yang disebut kota asal Juventus.

Beberapa Juventini penuhi piazza dengan kata lain beberapa square yang ada di kota Turin. Mereka semuanya memberi support penuh untuk tim yang paling disayangi mereka.

Tiap-tiap terlihat tindakan dari pemain Juventus, tifosi selekasnya berteriak serta bertepuk memberi support. Berulang-kali mereka berteriak karna Juventus mengawali menit-menit awal babak pertama dengan agresif.

Saat Cristiano Ronaldo membukukan gol pertama untuk Real Madrid, pada menit ke 20, Juventini tampak geram. Tetapi, berselang tujuh menit sesudah Mario Mandzukic sukses menyamai kedudukan serta ketertarikan kembali.

Namun, bersamaan dimulainya babak ke-2, di mana Real Madrid tunjukkan agresivitas yang tambah lebih tinggi daripada babak pertama, terlihat kemelut serta ketidaktenangan menghinggapi beberapa tifosi Juventus. Casemiro makin bikin tifosi Juventus gelisah waktu cetak gol ke-2 untuk Real Madrid pada menit ke-66.

Dominasi Real Madrid juga makin tampak. Gol untuk gol selalu dibukukan oleh Los Blancos. Cristiano Ronaldo dengan kepiawaiannya, membawa Real Madrid unggul 3-1 pada menit ke-66.

Sesudah ketinggalan 1-3, di lapangan, kubu Juventus terlihat alami penurunan ritme serta motivasi. Penurunan baik dengan cara tehnik serta taktik, terlihat cuma satu tim bermain di lapangan, Real Madrid.

Rasa duka tampak demikian terang pada beberapa muka suporter I Bianconeri. Mereka terlihat jengkel serta sedih.

Ledakan Besar di Turin saat Acara Nonton Bareng Final Liga Champions

Tetapi, belum pertandingan rasa duka itu lenyap, beberapa tifosi Juventus dirundung kepanikan yang begitu, karna terdengar nada ledakan besar. Mereka menganggap itu bom, hingga pernah berlangsung situasi yang tidak teratasi.

Kepanikan yang menghinggapi beberapa tifosi, hingga mereka coba berebut melarikan diri. Mereka berteriak, sama-sama mendorong, banyak yang terinjak, banyak tifosi alami cedera.

Sampai sekarang ini lebih dari 600 orang cedera, 5 orang alami cedera begitu serius. Satu false alarm yang mengonsumsi korban cedera, karna ledakan itu bukanlah bom, tetapi petasan atau semacamnya.

Banyak sepatu-sepatu serta tas-tas yang ketinggalan di tempat. Beberapa orang sesudah insiden itu, kembali untuk mencari beberapa barang mereka yang ketinggalan atau hilang, karna kepanikan itu.

Dengan cara psikologis memanglah orang-orang mempunyai rasa cemas bakal tindakan terorisme. Pasalnya, akhir-akhir ini demikian ramai tindakan terorisme di beberapa negara lain, seperti Prancis serta Inggris.

Satu malam yang cukup tragis untuk warga kota Turin, terkecuali dari kekalahan tim yang paling disayangi mereka, karna pada akhirnya Juventus menyerah 1-4. Una notte da dimenticare… Satu malam untuk dilupakan.

Nobar Final Liga Champions yang Berakhir Dengan Ledakan Teror
To Top