Topik Politik

Partai Demokrat Mulai Ditinggalkan, Kadernya Pindah ke Partai Lain

topikindo.com – Gugatan terhadap Ketua Umum Susilo Bambang Yudhoyono ternyata bukan satu-satunya masalah internal yang melanda Partai Demokrat. Partai yang sempat berkuasa selama dua periode ini ternyata juga mulai ditinggal kader-kader elitnya baik di tingkat pusat maupun daerah.

Masalah ini bahkan lebih dulu muncul daripada gugatan kepada SBY yang dilayangkan kader bernama Yanrizal Usman tersebut. Sejak beberapa bulan lalu, sejumlah kader Demokrat memilih eksodus ke Partai NasDem. Salah satu yang paling mencolok adalah Ketua DPP Harry Wicaksono.

Hengkang dari Demokrat, mantan anggota DPR ini langsung bergabung dengan partai besutan Surya Paloh. Dia kini menempati jabatan sebagai ketua DPD NasDem Depok, Jawa Barat.

“Per bulan lalu saya keluar dari kepengurusan. Saya sudah mengutarakan mundur kepada SBY,” terang Harry kepada wartawan.

Kepindahan Harry tak lepas dari peran mantan wakil sekjen Partai Demokrat yang sudah jauh lebih dulu hijrah ke NasDem, Saan Mustopha. Seperti diketahui, Saan sekarang adalah ketua DPW NasDem Jawa Barat.

Menurut Harry, dirinya merasa dihargai oleh Saan dan Surya Paloh, sehingga memutuskan bergabung dengan NasDem. “Seorang sahabat mengapresiasi keberadaan saya di Jawa Barat. Karena diapresiasi dan dihargai oke lah. Mungkin di tempat lain  saya tidak di hargai,” imbuhnya.

Harry pun mengungkapkan bahwa banyak kader Demokrat lain yang mengambil langkah serupa. Terutama mereka yang berbasis di wilayah Jawa Barat. “Ada juga dari daerah lain pindah ke NasDem. Bahkan ada yang mau ikut saya. Saya apresiasi,” ujarnya.

Dihubungi terpisah, Saan akui menggaet mantan rekan-rekannya di Demokrat untuk bergabung dengan NasDem. Sebagian dari mereka diberi jabatan di dalam struktur DPW NasDem Jabar yang kini dia pimpin

“Ada beberapa yang duduk sebagai pengurus DPW NasDem Jabar. Pengurus yang baru sekitar 10 persen (dari mantan kader Partai Demokrat),” ungkap Saan Mustopa saat dihubungi

Partai Demokrat Mulai Ditinggalkan, Kadernya Pindah ke Partai Lain
To Top