Presiden Jokowi sudah menunjuk 6 menteri baru di kabinet Indonesia Maju.
Akhirnya reshuffle kabinet jokowi jadi kenyataan.
Berikut adalah daftar nama para menteri baru dan profil menteri baru, serta nama menteri yang diganti :
Menteri Sosial atau Mensos
Kini dijabat Tri Rismaharini
Sebelumnya Juliari Batubara
Menteri KKP
Kini, Sakti Wahyu Trenggono
Sebelumnya, Edhy Prabowo
Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif atau Menparekraf
Kini, Sandiaga Uno
Sebelumnya, Wishnutama Kusbandio
Menteri Agama atau Menag
Kini, Yaqut Cholil Quomas
Sebelumnya, Fachrul Razi
Menteri Perdagangan atau Mendag
Kini, M. lutfi
Sebelumnya, Agus Suparmanto
Menteri Kesehatan atau Menkes
Kini, Budi Gunadi Sadikin
Sebelumnya, Terawan Agus Putranto
Profil Para Menteri Baru
Berikutnya mari kita simak profil para menteri baru :
Budi Gunadi Sadikin
Siapa Budi Gunadi Sadikin?
Belakang namanya jadi viral karena disebut cocok menjadi menteri kesehatan baru.
Nama Budi Gunadi Sadikin awalnya disebut dalam postingan Ahli Epidemiologi Universitas Indonesia (UI), Pandu Riono di Twitter.
Lantas siapa sebenarnya Budi Gunadi Sadikin sehingga cocok jadi Menkes baru? Berikut profil dan Biodata Budi Gunadi Sadikin selengkapnya.
Diketahui Pandu Riono menyebut dalam cuitannya bahwa Budi Gunadi Sadikin, Ketua Satgas Pemulihan dan Transformasi Ekonomi Nasional cocok menjadi Menteri Kesehatan.
Hal tersebut disampaikan Pandu dalam cuitannya di akun twitternya @drpriono1 pada Minggu (20/12).
“Budi Gunadi Sadikin punya visi & semangat atasi Pandemi secepatnya. Kesa pd kinerja kemenkes & Satgas. Budi layak jadi MENKES yg baru, ia punya cita2 16 juta vaksinasi dilakukan sebulan. Menkes tidak perlu dokter untuk mereformasi manajemen & sistem kesehatan publik yg lumpuh,” kata Pandu dalam akun twitter pribadinya pada Minggu (20/12).
Biodata Budi Gunadi Sadikin
Ir. Budi Gunadi Sadikin, CHFC, CLU. lahir 05 Mei 1964.
Tahun ini ia berusia 56 tahun.
Budi Gunadi Sadikin adalah seorang pengusaha asal Indonesia.
Ia pernah menjabat sebagai Direktur Utama PT Inalum (Persero).
Pada 2019, ia diangkat menjadi wakil menteri oleh Presiden Joko Widodo.
Pendidikan
Dia meraih gelar sarjana di Bidang Fisika Nuklir dari Institut Teknologi Bandung (ITB) pada 1988, Sertifikasi sebagai Chartered Financial Consultant (CHFC) dan Chartered Life Underwriter (CLU) dari Singapore Insurance Institute (2004).
Karir
Budi sempat menjadi Staf Teknologi Informasi di IBM Asia Pasifik, Tokyo, Jepang (1988–1994), General Manager Electronic Banking – Chief GM Jakarta – Chief GM HR PT Bank Bali Tbk (1994–1999), dan Senior VP Consumer dan Commercial Banking ABN Amro Bank Indonesia & Malaysia (1999–2004).
Dia juga pernah menjabat Executive VP Consumer Banking PT Bank Danamon Tbk (2004–2006), Direktur of Micro and Retail Banking PT Bank Mandiri Tbk (2006–2013), Direktur Utama PT Bank Mandiri Tbk (2013–2016), Staf Khusus Menteri BUMN (2016–2017).
Presiden Joko Widodo mengeluarkan Peraturan Presiden Nomor 82 tetang Komite Penanganan Covid-19 dan Pemulihan Ekonomi Nasional, Juli 2020.
Budi Gunadi Sadikin ditunjuk menjadi Ketua Satuan Tugas Pemulihan dan Transformasi Ekonomi Nasional.
Sandiaga Uno
Sandiaga Uno lahir di Pekanbaru, Riau pada 28 Juni 1969.
Sandi merupakan anak bungsu dari dua bersaudara dari pasangan Razif Halik Uno dan Rachmini Rachman.
Masa kecil Sandiaga Uno banyak dihabiskan di kota kelahirannya.
Ayahnya bekerja di perusahaan Caltex di Riau dan ibunya terkenal sebagai pakar pendidikan kepribadian.
ahir di Rumbai, besar di Duri dan Dumai, tentu membuat Sandiaga kecil bergaul dengan anak-anak di kompleks Caltex (sekarang Chevron) maupun di luar kompleks.
Setelah ayahnya tidak lagi bekerja di Caltex, keluarga Sandi Uno pindah ke Jakarta sekitar tahun 1970-an.
Sandi Uno bersekolah di SD PSKD Bulungan, SMPN 12, dan SMA Pangudi Luhur.
Sejak kecil, ia sudah dikenal sebagai sosok yang cerdas. Kecerdasan yang dimiliki Sandi tidak terlepas dari dorongan yang diberikan oleh ibu kandungnya.
Karier Pekerjaan dan Bisnis
Sandiaga Uno lalu lulus dari Wichita State University, Amerika Serikat, dengan predikat summa cum laude.
Ia mengawali karier sebagai karyawan Bank Summa pada 1990.
Di Bank Summa, ia bertemu dan berguru dengan konglomerat William Soeryadjaya pemilik Bank Summa.
Setahun kemudian ia mendapat beasiswa untuk melanjutkan pendidikan di Universitas George Washington, Amerika Serikat. Ia lulus dengan indeks prestasi kumulatif (IPK) 4,00.
Pada tahun 1993 Sandiaga Uno bergabung dengan Seapower Asia Investment Limited di Singapura sebagai manajer investasi.
Ia kemudian pindah ke MP Holding Limited Group pada tahun 1994.
Pada 1995 ia pindah ke NTI Resources Ltd di Kanada dan menjabat Executive Vice President NTI Resources Ltd. dengan penghasilan 8.000 dollar AS per bulan.
Namun, krisis moneter sejak akhir 1997 menyebabkan perusahaan tempatnya bekerja bangkrut.
Sandi pun tidak bisa lagi meneruskan pekerjaannya. Ia pulang ke Indonesia dengan predikat pengangguran.
Sandi mengisi hari-harinya untuk melamar pekerjaan. Namun, tak ada perusahaan yang mau meliriknya.
Lamaran kerjanya selalu saja ditolak. Akhirnya, Sandi mencoba peruntungan baru, memulai membuka usaha konsultan keuangan.
Pada tahun 1997 Sandiaga Uno mendirikan perusahaan penasihat keuangan, PT Recapital Advisors bersama teman SMA-nya, Rosan Perkasa Roeslani.
Salah satu mentor bisnisnya adalah William Soeryadjaya. Setelah berjalan selama satu setengah tahun Sandi kemudian bertemu dengan Edwin Soeryadjaya, putra William Soeryadjaya, pendiri PT Astra Internasional.
Waktu itu Edwin juga mengalami kesulitan keuangan dan Sandi ditawarkan untuk membangun usaha berbasis investasi.
Maka, ia dan Edwin Soeryadjaya, putra William, mendirikan perusahaan investasi bernama PT Saratoga Investama Sedaya.
Bidang usahanya meliputi pertambangan, telekomunikasi, dan produk kehutanan.
Berbekal jejaring (network) yang baik dengan perusahaan serta lembaga keuangan dalam dan luar negeri, Sandiaga Uno sukses menjalankan bisnis tersebut.
Mekanisme kinerja perusahaan tersebut adalah menghimpun modal investor untuk mengakuisisi perusahaan-perusahaan yang mengalami masalah keuangan.
Kinerja perusahaan yang krisis itu kemudian dibenahi dan dikembangkan.
Setelah kembali sehat, aset perusahaan tersebut dijual kembali dengan nilai yang lebih tinggi.
Hingga 2009, ada 12 perusahaan yang sudah diambil alih oleh PT Saratoga.
Beberapa perusahaan telah dijual kembali, antara lain PT Dipasena Citra Darmaja, PT Bank Tabungan Pensiunan Nasional (BTPN), dan PT Astra Microtronics.
Pada 2005–2008, Sandiaga Uno menjadi Ketua Umum Himpunan Pengusaha Muda Indonesia (HIPMI).
Selama masa kepemimpinannya, jumlah pengusaha yang tergabung di HIPMI meningkat dari 25.000 orang menjadi 35.000 orang.
Ia juga menjadi Ketua Komite Tetap Bidang Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) di Kamar Dagang dan Industri Indonesia (Kadin) sejak 2004.
Sandi dinobatkan menjadi 122 orang terkaya di Indonesia versi majalah Asia Globe dengan total aset perusahaan mencapai 80 juta dollar AS, pada 2007.
Sementara, pada 2008 ia dinobatkan menjadi orang terkaya ke-63 di Indonesia dengan total aset 245 juta dollar AS.
Pada 2009 Sandi masuk sebagai pendatang baru dalam daftar 40 orang terkaya Indonesia versi majalah Forbes.
Majalah tersebut menuliskan Sandi memiliki kekayaan US$ 400 juta dan berada di peringkat 29.
Pada tahun 2018 peringkatnya turun di peringkat 85 dengan taksiran kekayaan US$ 300 juta.
Sandiaga Uno juga pernah menjadi jajaran direksi beberapa perusahaan, antara lain :
PT Adaro Indonesia
PT Indonesia Bulk Terminal
PT Mitra Global Telekomunikasi Indonesia
Interra Resources Limited
PT iFORTE SOLUSI INFOTEK
Pada bulan Mei 2011, ia memutuskan membeli 51% saham Mandala Airlines.
Pada 16 April 2015, ia mengundurkan diri dari jabatannya sebagai salah satu direktur PT Adaro Energy Tbk.
Pada Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB) PT Saratoga Investama Sedaya Tbk, 10 Juni 2015, ia resmi mundur dari jabatannya sebagai Direktur Utama PT Saratoga Investama Sedaya Tbk (SRTG).
Ia melepaskan berbagai jabatan di beberapa perusahaan tersebut karena ingin fokus pada tugas barunya sebagai Wakil Ketua Dewan Pembina Partai Gerakan Indonesia Raya (Gerindra) yang dipimpin oleh Prabowo Subianto.
Posisinya di Saratoga digantikan oleh Michael Soeryadjaya, anak dari Edwin Soeryadjaya dan cucu dari pendiri Astra International William Soeryadjaya.
Pada tahun 2016, namanya masuk dalam daftar Panama Papers sebagai direktur dan pemegang saham dari Goldwater Company Limited, Attica Finance Ltd, Pinfefields Holdings Limited, Velodrome Worldwide, Sun Global Energy Inc, Finewest Capital Ventures Ltd, Alberta Capital Partners Ltd, Mac-Pacific Capital Inc, Netpoint Investments Ltd, dan Fleur Enterprises Ltd.[27] Pada tahun ini pula ia mengikuti program Tax Amnesty.
Karier Politik
Karier Sandi Uno di dunia politik terbilang cemerlang.
Ia juga dipercaya untuk memegang jabatan Ketua Tim Pemenangan Pemilu Partai Gerindra.
Darah politik Sandi mengalir melalui kakeknya, Raden Abdullah Rachman, yang pernah mendirikan partai politik di Gorontalo bernama Gerakan Kebangsaan Indonesia (Gerkindo).
Di Pilkada DKI Jakarta 2017, setelah melalui proses pembahasan yang cukup lama, koalisi Partai Gerindra dan Partai Keadilan Sejahtera menetapkan Sandi menjadi calon Wakil Gubernur DKI Jakarta.
Sebelumnya, Sandiaga Uno diusung sebagai bakal calon gubernur DKI Jakarta oleh Partai Gerindra dan Partai Keadilan Sejahtera.
Namun setelah melalui dinamika cukup panjang, Sandi Uno memutuskan untuk menjadi wakil dan rela memberikan posisinya sebagai calon gubernur DKI Jakarta kepada Anies Baswedan.
Jauh sebelum tahapan Pilkada DKI Jakarta 2017 dimulai, Sandi sudah mulai melakukan sosialisasi ke masyarakat pada pertengahan 2015.
Pada bulan Agustus 2016 dibentuk Koalisi Kekeluargaan dari tujuh partai politik yang sepakat akan memilih pemimpin yang lebih baik dari petahana Gubernur DKI Jakarta, Basuki Tjahaja Purnama (Ahok).
Pilkada DKI 2017 diikuti tiga pasang calon, yang pertama adalah pasangan Basuki Tjahaja Purnama dan Djarot Saiful Hidayat yang didukung oleh empat partai yaitu PDI Perjuangan, Partai Golkar, Partai Hanura dan Partai NasDem.
Pasangan cagub dan cawagub DKI yang kedua adalah Agus Harimurti Yudhoyono dan Sylviana Murni.
Pasangan ini diusung empat partai politik, yaitu Partai Demokrat, Partai Amanat Nasional, Partai Kebangkitan Bangsa, dan Partai Persatuan Pembangunan.
Adapun pasangan cagub dan cawagub ketiga adalah Anies Baswedan dan Sandi Uno. Pasangan ini diusung Partai Gerindra dan Partai Keadilan Sejahtera.
Sandi Uno bersama Anies Baswedan akhirnya memenangkan putaran kedua Pilkada DKI Jakarta 2017 dengan perolehan suara 57,96 persen, sementara Ahok-Djarot kalah dengan perolehan suara 42,04 persen.
Selisih perolehan suara mereka terpaut jauh, yakni 15,92 persen.
Di Pilpres 2019 Sandi maju sebagai Calon Wakil Presiden nomor urut 2 berpasangan dengan Prabowo Subianto.
Pada malam terakhir jelang pendaftaran capres, parpol koalisi pendukung Prabowo sepakat menunjuk dirinya maju sebagai cawapres.
“Pada saat itu saya putuskan setelah berdiskusi dengan keluarga kalau kita ingin menunjukkan kesungguhan kita dalam berpolitik, ya kita harus all out,” katanya.
Usai ditunjuk, Sandi meminta kepada parpol koalisi juga all out.
“Jika ini memang amanah diberikan kepada saya dan dengan membuktikan kesungguhan ini saya akan mundur dari jabatan wagub. Saya enggak mau proses pencawapresan saya ini coba-coba, saya mau all out,” tuturnya.
Sandi memilih mundur dari jabatan sebagai Wakil Gubernur DKI Jakarta.
Hasil dari pemilihan umum ini telah secara resmi diumumkan oleh Komisi Pemilihan Umum Republik Indonesia pada Selasa, 21 Mei 2019 dini hari.
Pemilihan umum ini dimenangkan oleh pasangan Joko Widodo-Ma’ruf Amin dengan perolehan suara 55,50%, diikuti oleh Prabowo Subianto-Sandiaga Uno dengan perolehan suara 44,50%.
Jumlah petugas penyelenggara Pemilu Serentak 2019 yang meninggal dunia secara keseluruhan mencapai 554 orang dan yang sakit 3.788 orang.
Dan ini menjadi korban yang terbesar di dalam Sejarah Pemilu di Indonesia. Hal ini diakibatkan banyaknya beban tugas yang ditanggung oleh petugas KPPS maupun dari pihak kepolisian, dari tugas penghitungan yang banyak dimulai dari suara Penghitungan Presiden dan Wakil Presiden Indonesia, DPRD, dan DPR, menjaga Kotak Surat Suara, serta pengantaran Logistik Pemilu. Presiden Jokowi menetapkan semua para petugas maupun pihak kepolisian yang gugur saat mengawal Pemilu 2019 sebagai Pahlawan Demokrasi.
Sandiaga Uno mengaku selama berkarier di dunia politik dirinya telah menghabiskan dana sekira Rp.1 triliun.
Dalam ajang Pilkada DKI 2017, ketika berpasangan dengan Anies Baswedan, Sandiaga Uno menghabiskan dana kurang lebih sebanyak Rp.300 miliar. Sementara saat menjadi pasangan Prabowo Subianto dalam Pilpres 2019 lalu, Rp.600 miliar telah dikeluarkannya.
“Waktu di Pilpres habis 600, ya sekitar 600. Waktu pilgub habis 300. Total sekitar 1 T lah ya. Politik itu mahal,” kata Sandi dalam tayangan Podcast di channel Youtube Ketua MPR Bambang Soesatyo.
Yaqut Cholil Qoumas
Yaqut Cholil Qoumas terpilih menjadi anggota DPR periode 2019-2024, setelah memperoleh 137.408 suara mewakili PKB untuk Dapil Jateng 10.
Gus Tutut, sapaannya, lahir dari keluarga pendiri dan tokoh Nahdlatul Ulama (NU).
Ayahnya, KH Muhammad Cholil Bisri adalah salah satu pendiri PKB.
Gus Tutut aktif berorganisasi dan mendirikan Persatuan Mahasiswa Islam Indonesia cabang Depok periode 1996-1999.
Sebagai kader PKB, Gus Tutut dipercaya menjadi Ketua Dewan Pimpinan Cabang (DPC) Kabupaten Rembang (2001-2014).
Pada 2005, Gus Tutut menjadi anggota DPRD Kabupaten Rembang (2005).
Di tahun yang sama, ia maju menjadi calon Wakil Bupati. Gus Tutut terpilih menjadi Wakil Bupati Rembang (2005-2010).
Pada 2011, Gus Tutut diberi tanggung jawab memimpin organisasi sayap kepemudaan dari PKB, GP Ansor.
Gus Tutut adalah Ketua DPP GP Ansor (2011-2016).
Pada 2012, ia menjabat Wakil Ketua DPW PKB Jawa Tengah (2012-2017).
Setelah Hanif Dhakiri dilantik menjadi Menteri Tenaga Kerja di Kabinet Kerja, Gus Tutut dilantik menjadi anggota DPR periode 2014-2019 sebagai Pergantian Antar Waktu (PAW).
Ia kemudian terpilih menjadi Ketua Umum Gerakan Pemuda Ansor 2015-2020.
Pada April 2015, ia mendukung pemblokiran 22 website yang bukan produk pers.
Pada akhir Oktober 2018, namanya ramai diperbincangkan karena kasus pembakaran bendera yang berlafal kalimat tauhid.
Dia menyatakan bendera itu bukan merupakan bendera berlafal tauhid, melainkan bendera HTI.
Biofile
H. YAQUT CHOLIL QOUMAS
Nomor Anggota: 28
Fraksi: Fraksi Partai Kebangkitan Bangsa
Daerah Pemilihan: JAWA TENGAH X
Riwayat Pendidikan
– SDN KUTOHARJO. Tahun: 1981 – 1987
– SMPN II REMBANG. Tahun: 1987 – 1990
– SMAN II REMBANG. Tahun: 1990 – 1993
Riwayat Pekerjaan
RADIO MATA AIR FM RENMBANG, Sebagai: KOMISARIS. Tahun: 2012 – –
PEMERINTAH DAERAH KAB REMBANG, Sebagai: WAKIL BUPATI. Tahun: 2005 – 2010
DPRD KAB. REMBANG, Sebagai: ANGGOTA. Tahun: 2004 – 2005
Riwayat Organisasi
PIMPINAN PUSAT GP ANSOR, Sebagai: KETUA UMUM. Tahun: 2016 – 2021
PIMPINAN PUSAT GP ANSOR, Sebagai: KETUA. Tahun: 2011 – 2016
DPC PKB BANDUNG, Sebagai: KETUA. Tahun: 2001 – 2015
PMII DEPOK, Sebagai: KETUA UMUM. Tahun: 1997 – 1999.
Berikut ini susunan lengkap Kabinet Indonesia Maju 2019-2024 hasil reshuffle:
1. Menteri Koordinator Bidang Politik Hukum dan Keamanan: Mohammad Mahfud MD
2. Menteri Koordinator Bidang Perekonomian: Airlangga Hartarto
3. Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan: Muhajir Effendy
4. Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi: Luhut Binsar Panjaitan
5. Menteri Pertahanan: Prabowo Subianto
6. Menteri Sekretaris Negara: Pratikno
7. Menteri Dalam Negeri: Tito Karnavian
8. Menteri Luar Negeri: Retno Lestari Marsudi
9. Menteri Agama: Yaqut Cholil Qoumas (sebelumnya Fachrul Razi)
10. Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia: Yasonna Laoly
11. Menteri Keuangan: Sri Mulyani Indrawati
12. Menteri Pendidikan dan Kebudayaan: Nadiem Makarim
13. Menteri Kesehatan: Budi Gunadi Sadikin (sebelumnya Terawan Agus Putranto)
14. Menteri Sosial: Tri Rismaharini (sebelumnya Juliari Batubara)
15. Menteri Ketenagakerjaan: Ida Fauziah
16. Menteri Perindustrian: Agus Gumiwang Kartasasmita
17. Menteri Perdagangan: M Luthfi (sebelumnya Agus Suparmanto)
18. Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral: Arifin Tasrif
19. Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat: Basuki Hadimuljono
20. Menteri Perhubungan: Budi Karya Sumadi
21. Menteri Komunikasi dan Informatika: Johnny G Plate
22. Menteri Pertanian: Syahrul Yasin Limpo
23. Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan: Siti Nurbaya
24. Menteri Kelautan dan Perikanan: Sakti Wahyu Trenggono (sebelumnya Edhy Prabowo)
25. Menteri Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi: Abdul Halim Iskandar
26. Menteri Agraria, Tata Ruang, dan Kehutanan: Sofjan Jalil
27. Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional dan Kepala Bappenas: Suharso Monoarfa
28. Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi: Tjahjo Kumolo
29. Menteri BUMN: Erick Thohir
30. Menteri Koperasi dan UKM: Teten Masduki
31. Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif: Sandiaga Uno (sebelumnya Wishnutama)
32. Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Anak: Gusti Ayu Bintang Darmavati
33. Menristek dan Kepala Badan Riset Inovasi Nasional: Bambang Brodjonegoro
34. Menteri Pemuda dan Olahraga: Zainudin Amali
35. Kepala Staf Kepresidenan: Moeldoko
36. Sekretaris Kabinet: Pramono Anung
37. Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal: Bahlil Lahadalia
38. Jaksa Agung: ST Burhanuddin.