topikindo.com – Kabupaten Pati, Jawa Tengah, satu daerah di Indonesia yang akan mengikuti Pemilihan Umum Kepada Daerah (Pilkada) serentak, 15 Februari 2017. Meski Pati daerah kecil, tapi bara suhu politik mulai terasa dua bulan terakhir di daerah tersebut. Tak kalah dengan daerah lain yang lebih besar, seperti DKI Jakarta misalnya yang juga akan menggelar Pilgub.
Jika di DKI heboh, sekumpulan Parpol seolah-olah mengeroyok incumbent Ahok agar tumbang di Pilgub nanti. Maka, di Kabupaten Pati, khususnya di Kota Pati, diam-diam tapi masif dan intensif, berlangsung kampanye hitam. Bahkan super hitam, memakai cara-cara bukan saja tak etis, tapi sudah tak beradab, menelanjangi dan memfitnah pribadi orang.
Menjelang Pilkada ini, sekitar 10 tokoh setempat mencalonkan diri sebagai Bakal Calon Bupati (Bacabup) Pati. Termasuk incumbent Bupati Pati Haryanto dan Wakil Bupati Pati Budiono yang mencalonkan diri sebagai Bakal Calon Wakil Bupati (Bacawabup), sekitar sembilan orang. Para Bacabub dan Bacawabub, mendaftarkan diri ikut penjaringan lewat partai politik setempat.
Di antara yang maju sebagai Bacawabup Pati adalah Saiful Arifin. Pria asli Pati, usia sekitar 50 tahun ini sedang naik daun bisnisnya. Baru-baru ini dia berhasil membangun hotel bintang lima satu-satunya di Pati saat ini. Tapi sejak The Safin Hotels, begitu nama hotel itu berdiri, disusul kesertaannya di Pilkada Pati, berbagai masalah bergelombang menerpanya.
Hadirnya Saiful Arifin (Partai Demokrat) sebagai politikus, pengusaha, dan ikut di Pilkada serta kebetulan tandem dengan incumben Bupati Haryanto, menimbulkan rasa cemburu dan geram oknum-oknum tertentu yang mungkin juga ikut Pilkada. Oknum sakit hati itu lalu melancarkan kampanye super hitam. Membabi-buta menyerang pribadi Saiful Arifin.
Oknum-oknum itu menebar dan menempel ratusan bahkan mungkin ribuan poster gelap di jalanan di Kota Pati. Isi poster berbahasa daerah sangat kasar itu menghujat pribadi Saiful Arifin. Bertujuan, merusak rumah tangga, citra, kharisma yang bersangkutan di mata masyarakat. Sekaligus berupaya menjatuhkan dan menggagalkan yang bersangkutan di Pilkada 2017.
Saiful Arifin belum mengambil sikap, menyusul dirinya dilecehkan dengan kampanye hitam. Walau dia mungkin tahu siapa biang penebar fitnah dan kebencian itu, tak lain pesaingnya di Pilkada. Tapi Ir. Joni, selaku Ketum Partai Demokrat Pati, geram atas disebarnya poster gelap yang menghina anggotanya itu. “Demokrat akan ambil langkah hukum,” tegas Joni.