Yang kini menjadi sorotan adalah Kinerja dari para Pegawai Negeri Sipil (PNS) Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta. hal ini muncul setelah beberapa laporan dari Qlue yang menunjukkan bahwa adanya penurunan kepuasan dari masyarakat terhadap kinerja yang dilakukan oleh para PNS Jakarta.
Berdasarkan data yang telah diperoleh ini tercata ada penurunan yang terjadi semenjak bulan Agustus hingga November kemarin. Pada saat Gubernur Nonaktif DKI Jakarta yakni Basuki Tjahaj Purnama atau Ahok ini cuti karena mengikuti ajang Pilkada atau kurang lebih selama dua bulan sebelumnya, angka penurun ini malah menjadi semakin tinggi.
Total ada sebanyak 82.983 laporan yang sudah masuk pada bulan Agustus hingga bulan September ini. Tingkat kepuasan rating rendah ini mendapatkan angka sebesar 14,3 persen. Lalu semenjak bulan Oktober hingga November ini aplikasi Qlue telah mendapatkan sebanyak 77.496 laporan. Dari jumlah laporan yang telah didapatkan itu, rating ketidakpuasan telah mengalami peningkatan hingga 16,06 persen.
Elta Yunanda yang merupakan Marketing Communitcations Manager Qlue ini mengatakan bahwa banyak para pengguna aplikasi ini juga memberikan keluhannya terhadap kinerja para abdi negara di Pemprov DKI Jakarta. dalam empat bulan terakhir ini, laporan soal penurunan kinerja ini telah terasa. Keluhan yang utama adalah terkait dengan tindak lanjut setiap laporan yang telah dilaporkan melalui aplikasi tersebut.
Elta pada hari Rabu kemarin mengatakan “Selama hampir empat bulan belakangan ini memang banyak user yang mengeluhkan kinerja aparat pemerintah yang kurang maksimal menindaklanjuti setiap laporan warga melalui aplikasi Qlue”.
Sementara itu Sumarsono yang merupakan penyelenggara tugas Gubernur DKI Jakarta ini masih enggan untuk menyebutkan bahwa kinerja dari anak buahnya kini mengalami penurunan karena Ahok yang saat ini cuti. Oleh sebab itu, terkait dengan keluhan dari masyarakat, dirinya akan melakukan peninjauan secara langsung.
Selain itu dirinya juga enggan disebut lemah dalam memegang amanah memimpin DKI Jakarta. Sumarsono mengklaim bahwa apabila dibandingkan dengan Ahok, dirinya bisa lebih tegas.