topikindo.com – Ahmad Dhani merupakan seorang musisi serta penulis lagu. Ia juga pemilik dan ketua dari Republik Cinta Manajemen, sebuah perusahaan manajemen artis dari MNC Media Group. Beberapa waktu lalu, media heboh dengan pengakuan Dhani yang berniat mencalonkan diri sebagai calon Gubernur DKI Jakarta. Tetapi ia membatalkannya karena alasan tertentu.
Dalam diskusi calon gubernur di gedung Joang 45, Menteng, Jakarta Pusat, Dhani menceritakan awal mula ia tidak menyukai Gubernur DKI Jakarta, Basuki Tjahaja Purnama itu. Salah satu yang membuat Dhani tidak menyukai Ahok karena dia (Ahok) ibarat kacang lupa akan kulitnya.
Ahmad Dhani menganggap bahwa Ahok tidak menghargai peran adik Prabowo Subianto, yakni Hasyim Djojohadikusumo yang telah menjadikannya sebagai Wakil Gubernur DKI pada Pilkada 2012 lalu hingga menggantikan Joko Widodo sebagai Gubernur DKI Jakarta.
“Karena saya tahu Pak Hasyim adalah orang yang membawa Ahok dari luar Jakarta sampai bisa masuk Jakarta dan membiayainya untuk menjadi wakil gubernur DKI Jakarta,” tutur Dhani. “ Pak Hasyim itu orangnya terlalu baik, sehingga dilepeh dan tidak diingat lagi jasa-jasanya oleh Ahok. Mulai saat itu saya enggak respect sama si Ahok dan menjadi orang pertama yang membencinya,” tambahnya.
Namun uniknya, Ahmad Dhani mengakui kekuatan besar yang dimiliki gubernur DKI Jakarta tersebut. Ia juga mengatakan kalau ingin mengalahkan Ahok, pihak KPK harus menjadikan dia sebagai tersangka.
“Menurut saya, kalau Ahok tidak terkena kasus dari Sumber Waras dan reklamasi, KPK tidak akan menetapkannya sebagai tersangka, mustahil Ahok akan kalah pada Pilgub 2017 yang akan datang,” tutur Dhani.
Ahok juga telah memutuskan akan maju sebagai calon gubernur DKI Jakarta pada periode 2017-2022 melalui jalur non partai politik. Dia akan segera bergabung dengan Heru Budi hartono. Pasangan ini juga didukung oleh relawan teman Ahok dengan cara mengumpulkan fotokopi KTP warga Jakarta sebagai tiket Ahok ke KPUD DKI Jakarta.
Selain itu, Ahok dan Heru juga di dukung oleh Partai Nasional Demokrat dan Hanura. Mereka telah menargetkan pada bulan Juni menghimpun sebanyak 900 ribu fotokopi KTP. Sedangkan pada bulan Juli harus mencapai target sejuta fotokopi KTP.
