Topik Dunia
Amerika Serikat Menyebut Arab Saudi Jadi Otak Di balik Wartawan yang Hilang di Turki
Notice: Undefined variable: post in /home/berita7up/topikindo.com/wp-content/themes/topikindo/amp-single.php on line 114
Notice: Trying to get property 'ID' of non-object in /home/berita7up/topikindo.com/wp-content/themes/topikindo/amp-single.php on line 114
Notice: Undefined variable: post in /home/berita7up/topikindo.com/wp-content/themes/topikindo/amp-single.php on line 115
Notice: Trying to get property 'ID' of non-object in /home/berita7up/topikindo.com/wp-content/themes/topikindo/amp-single.php on line 115
Amerika Serikat Menyebut Arab Saudi Jadi Otak Di balik Wartawan yang Hilang di Turki
Topikindo.com– Berdasarkan intersepsi intelijen Amerika Serikat, Putra Mahkota Arab Saudi, Pangeran Mohammed bin Salman, disebut memerintahkan operasi untuk menargetkan Jamal Khashoggi.
Ia adalah wartawan pengkritik Raja Salman yang hilang di Turki pada pekan lalu. Khashoggi dinyatakan hilang setelah memasuki gedung Konsulat Saudi di Istanbul Sejak itu, ia tak pernah terlihat keluar dari gedung diplomatik tersebut.
Berdasarkan keterangan pejabat AS yang tak ingin disebut identitasnya, The Washington Post menyebut sejumlah pejabat senior Saudi diketahui merencanakan untuk melacak keberadaan Khashoggi.
Mengutip AFP, beberapa kolega Khashoggi yang juga wartawan mengatakan beberapa pejabat senior Saudi telah mendekatinya dan menawarkan perlindungan hingga jabatan tinggi di pemerintah jika ia mau pulang ke Saudi.
Namun, sejauh ini Khashoggi skeptis dan menolak tawaran-tawaran itu
Apakah kalian bercanda? Tentu saya tidak percaya mereka (Saudi) sedikit pun,” ucap salah satu kerabat, Khaled Saffuri, menceritakan kembali ucapan Khshoggi kepadanya seperti ditulis The Washington Post.
Percakapan itu papar Sauffir terjadi beberapa jam setelah Khashoggi menerima telepon dari Saud al-Qathani, Penasihat Pengadilan Kerajaan Saudi.
Sementara itu, seorang mantan pejabat intelijen AS memungkinkan operasi “penghilangan” Khashoggi dieksekusi oleh sejumlah utusan pangeran Mohammed yang diterbangkan langsung ke Istanbul.
Utusan-utusan itu terdiri dari 15 orang dan tergabung dalam dua tim. Mereka disebut terbang menggunakan pesawat pribadi yang tiba dalam waktu yang berbeda.
Pejabat itu menganggap tim-tim tersebut diutus untuk membawa Khashoggi kembali ke Saudi untuk kemudian ditahan.