Amerika Serikat Menyebut Bom Iran Di Perancis Adalah Bentuk Terorisme
Topikindo.com– Amerika Serikat menganggap rencana serangan bom oleh Iran di Paris, Perancis sebagai bagian dari terorisme. Negara itu juga meningkatkan tekanan terhadap Iran pasca rencana itu terbongkar.
Meski rencana itu gagal, Washington memperingatkan Teheran bahwa rencana serangan bom terhadap kelompok oposisi pemerintahnya di Paris, Perancis, “tidak bisa ditoleransi.”
Perancis mengambil tindakan keras terhadap rencana teroris Iran yang gagal di Paris. Teheran perlu menyadari perilaku keterlaluan ini tidak bisa ditoleransi,” ucap Dewan Keamanan Nasional Gedung Putih melalui Twitter.
Sementara itu, dikutip AFP, juru bicara Kementerian Luar Negeri AS, Heather Nauert mengatakan insiden memperkuat anggapan bahwa Iran adalah “sponsor terorisme terbesar di dunia.”
Pernyataan itu diutarakan AS tak lama setelah Perancis menyita sejumlah aset intelijen dan dua warga Iran sebagai respons terhadap rencana penyerangan tersebut
Iran disebut berupaya menyerang pertemuan Dewan Perlawanan Nasional Iran (NCRI) di Villepinte, Paris pada 30 Juni lalu, meski berhasil digagalkan otoritas Perancis. NCRI merupakan sebuah kelompok oposisi pemerintahan Presiden Hassan Rouhani yang berbasis di negara tersebut
Acara itu diselenggarakan oleh kelompok oposisi bersenjata Mujahidin Rakyat Iran (MEK) yang dianggap Teheran sebagai kelompok teroris. MEK sempat masuk ke dalam daftar hitam teroris negara Barat, namun belakangan telah dihapus.
Seorang diplomat dan warga Iran ditangkap akibat kejadian tersebut. Ketiganya dicurigai berkomplot untuk mengebom pertemuan NCRI di Villepinte.
Namun, Iran segera membantah mengotaki rencana penyerangan tersebut. Teheran membujuk Paris untuk menggelar pembicaraan demi “menyelesaikan kesalahpahaman
Iran tawarkan dialog
Juru bicara Kementerian Luar Negeri Iran Bahram Ghasemi mengatakan Teheran menolak “sepenuhnya” semua klaim Perancis. Namun, dia menuturkan negaranya membuka pintu untuk berdialog
Jika ada kesalahpahaman tentang hal yang sebenarnya tidak ada, apakah itu konspirasi oleh orang lain atau sebuah kesalahan, kita semua dapat duduk dan membicarakannya,” kata Ghasemi