Topik Tips & Trik
Apa Beda Antara Gelisah dan Depresi
Notice: Undefined variable: post in /home/berita7up/topikindo.com/wp-content/themes/topikindo/amp-single.php on line 114
Notice: Trying to get property 'ID' of non-object in /home/berita7up/topikindo.com/wp-content/themes/topikindo/amp-single.php on line 114
Notice: Undefined variable: post in /home/berita7up/topikindo.com/wp-content/themes/topikindo/amp-single.php on line 115
Notice: Trying to get property 'ID' of non-object in /home/berita7up/topikindo.com/wp-content/themes/topikindo/amp-single.php on line 115
topikindo.com – Banyak orang masih menganggap negatif para penderita depresi atau kegelisahan (anxiety). Pandangan terhadap para penderita itu berbeda dengan pandangan terhadap para penderita penyakit lain.
Contohnya, bila seseorang mengaku terserang kanker atau penyakit jantung, banyak dukungan yang mengalir kepadanya. Namun, bila seseorang mengaku menderita depresi atau terus merasa gelisah, orang tidak tahu harus berbuat apa atau bagaimana cara memberikan dukungan.
Stigma penyakit mental sudah telanjur negatif. Namun, ingatlah, mereka yang mengalami masalah dengan mental juga butuh dukungan. Lalu apa bedanya kegelisahan dan depresi?
Di Amerika Serikat, 18 persen dari 48 juta orang dewasa atau berusia di atas 18 tahun menderita kegelisahan. Kegelisahan adalah masalah mental yang biasanya ditunjukkan lewat rasa khawatir berlebihan. Bila tak sampai berlebihan atau mengganggu aktivitas, kegelisahan adalah hal biasa.
Ciri-ciri orang yang mengalami kegelisahan biasanya adalah resah, mudah tersinggung, kesulitan mengontrol rasa khawatir, bermasalah dengan tidur, sering panik, gugup bila banyak orang di sekitar, dan sering mengakibatkan gemetar, keringat dingin, serta wajah memerah.
Sedangkan depresi adalah masalah mental yang lebih mudah ditemukan dalam kehidupan sehari-hari. Sebanyak 350 juta orang dari berbagai usia di seluruh dunia diperkirakan menderita depresi.
Kebanyakan penderita adalah wanita. Depresi mempengaruhi cara berpikir, bertindak, perasaan, serta mempengaruhi kegiatan sehari-hari, seperti bekerja, makan, dan tidur.
Ciri lain para penderita depresi adalah merasa gelisah atau sedih, pesimistis, gampang marah, merasa bersalah, tak berguna, dan tak berdaya. Penderita depresi juga sering kehilangan minat pada hobi dan kesenangan beraktivitas, kehilangan energi dan merasa lelah, berjalan dan berbicara lebih lambat, sulit berkonsentrasi, mengingat, atau membuat keputusan.
Yang lebih para bila pada penderita depresi ini sudah kehilangan nafsu makan dan membuat berat badan mereka turun drastis. Bahkan sampai berpikir untuk bunuh diri. Kegelisahan dan depresi bisa menyerang usia berapa pun, tapi biasanya pada masa anak-anak dan memasuki usia dewasa.
Penyebab masalah mental tersebut beragam, dari keturunan, kepribadian, sampai kejadian dalam hidup. Untuk mengatasi dua masalah mental itu, dibutuhkan psikiater atau dokter yang khusus menangani masalah kejiwaan seperti itu atau bisa juga dengan terapi.