Heboh Google Maps Hapus Nama Palestina Diganti dengan Israel !
topikindo.com – Google kini tengah menjadi sorotan oleh para netizen. Hal ini karena tidak diakuinya Palestina sebagai sebuah negara oleh raksasa internet tersebut. Hal ini bisa dilihat dari pencarian Google Maps. Jika kita mencari Palestina , maka yang muncul hanyalah kota-kota di negara yang beribukota di Ramallah tersebut. sedangkan itu, di Google Maps telah disebutkan bahwa Palestina adalah sebuah negara di Timur Tengah yang telah diakui oleh 136 negara anggota PBB sejah tahun 2012.
Sementara itu secara geografis, negara yang bertetangga dengan Palestina seperti Yordania, Lebanon dan juga Israel sudah diakui oleh Google Maps. Negara tersebut sering terlibat konflik dengan Palestina.
Tak hayal apabila hal ini telah menimbulkan protes dari para pengguna internet yang mencurahkan suara mereka lewat petisi online yang bertajuk Google Put Palestine On Your Maps di situs Change.org. Zak Martin adalah orang yang telah membuat petisi online tersebut dan kini sudah berhasil mengumpulkan sebanyak 124.390 dukungan dan akan terus bertambah seiring berhalannya waktu.
Bunyi protes dari petisi tersebut adalah “Negara Palestina tidak muncul di Google Maps. Kenapa demikian? Israel yang didirikan di tanah Palestina jelas-jelas diakui (keberadaannya oleh Google Maps). Tetap tidak demikian dengan Palestina. Menurut Google, Palestina tidak ada. Kelalaian ini (tidak menyebutkan Palestina-red.) adalah penghinaan menyedihkan bagi rakyat Palestina dan merusak upaya jutaan orang yang terlibat dalam kampanye untuk mengamankan kemerdekaan dan kebebasan Palestina dari pendudukan serta penindasan Israel”.
“Ini isu penting, terlebih Google Maps saat ini menjadi rujukan bagi orang-orang di seluruh dunia, mulai dari wartawan, pelajar dan lainnya yang tengah melakukan penelitian terkait situasi Israel-Palestina. Dan entah disengaja atau tidak, Google telah membuat diri mereka terlibat dalam upaya pembersihan etnis Palestina oleh pemerintah Israel,” tambah petisi tersebut.
Hal ini memang banyak disayangkan oleh banyak pihak. Hingga saat ini masih belum ada pernyataan resmi dari Google.
