topikindo.com – GP Inggris bisa menjadi balapan terakhir Rio Haryanto di F1 2016. Sejak awal, pengembaraan sang pebalap Indonesia di Formula 1 musim ini selalu dibayang-bayangi masalah dana. Tetapi hingga batas waktu terakhir, Rio belum juga mampu melunasi uang yang dibutuhkan untuk tampil semusimpenuh di Manor.
Di awal musim F1 2016, Manor sudah mengumumkan, satu kursi di tim mereka seharga 15 juta Euro. Hal ini sempat mendapatkan cibiran dari beberapa pihak, termasuk Mercedes yang menitipkan Pascal Wehrlein. Namun Manor tak punya opsi lain karena keuangan mereka terbatas.
Dari jumlah 15 juta Euro itu, sejatinya Rio Haryanto sudah mampu membayar 8 juta Euro. Uang tersebut berasal dari Pertamina dengan angka 5 juta Euro, dan pinjaman dari Kiky Sports sebesar 3 juta Euro. Sayangnya, hingga kini belum ada titik terang di manakah Rio harus mencari 7 juta Eurotersisa.
Segala cara sudah dilakukan. Termasuk Kemenpora yang bekerjasama dengan lima operator telepon seluler melalui SMS donasi untuk Rio Haryanto. Ada pula Kementerian Pariwisata yang siap menyetorkan 5 miliar. Tetapi batas waktu pembayaran sejatinya sudah terjadi pada 1 April 2016 lalu.
Piers Hunnisett, manajer Rio Haryanto mengungkapkan kepada bola.com, “Batas waktu ofisialnya itu 1 April. Sekarang sudah lewat satu bulan lebih. Tentu bakal ada konsekuensinya.”
Konsekuensi yang dimaksud Hunnisett adalah posisi Rio Haryanto. Ia bisa tergusur oleh pebalap lain yang memiliki uang untuk bertarung di sisa kompetisi. Saat ini, Manor sendiri memiliki Alexander Rossi sebagai pebalap cadangan.
Dituturkan oleh Hunnisettt, “Karena batas waktu sudah lewat, Manor bisa kapan saja mengganti posisi Rio dengan pebalap lain. Jika memang tidak bisa melunasi sisa pembayaran, Riokemungkinan besar sudah tidak membela Manor lagi setelah 10 seri. GP Inggris bisa menjadi balapan terakhir Rio.”
Jika benar GP Inggris menjadi balapan terakhir Rio Haryanto di F1 2016, masih ada enam balapan tersisa termasuk GP Spanyol akhir pekan ini. Namun, sangat disayangkan jika potensi besar seperti Rio tak bisa merampungkan kompetisi karena dana.
