Notice: Undefined variable: post in /home/berita7up/topikindo.com/wp-content/themes/topikindo/amp-single.php on line 12

Notice: Trying to get property 'ID' of non-object in /home/berita7up/topikindo.com/wp-content/themes/topikindo/amp-single.php on line 12
Guru dan Pejabat Purwakarta Dilarang Lebay dan Curhat di Medsos - Topikindo

Topik Nusantara

Guru dan Pejabat Purwakarta Dilarang Lebay dan Curhat di Medsos

Posted on


Notice: Undefined variable: post in /home/berita7up/topikindo.com/wp-content/themes/topikindo/amp-single.php on line 114

Notice: Trying to get property 'ID' of non-object in /home/berita7up/topikindo.com/wp-content/themes/topikindo/amp-single.php on line 114

Notice: Undefined variable: post in /home/berita7up/topikindo.com/wp-content/themes/topikindo/amp-single.php on line 115

Notice: Trying to get property 'ID' of non-object in /home/berita7up/topikindo.com/wp-content/themes/topikindo/amp-single.php on line 115

Guru dan Pejabat Purwakarta Dilarang Lebay dan Curhat di Medsos

topikindo.com – Bupati Purwakarta, Jawa Barat Dedi Mulyadi melarang guru, kepala sekolah, dan pejabat di daerahnya untuk mengunggah foto maupun menulis status yang tidak bermutu di media sosial.

Dedi mencontohkan, selama ini ada sejumlah guru maupun pejabat mem-posting foto mau naik pesawat sambil membawa barang-barang dan menulis meminta agar didoakan. Bahkan ada di antaranya yang mengunggah foto mesra, sekalipun dengan istri atau suami.

“Mengungkapkan hal-hal pribadi, entah itu curhat atau lain-lain, saya tegaskan tidak boleh,” kata Dedi di tengah acara pengarahan kepada sekolah tingkat SD hingga SMA di Bale Paseban PendopoPurwakarta, Jabar, Senin (5/9/2016).

Menurut dia, ‪alasan dikeluarkannya larangan tersebut karena media sosial merupakan fasilitas sosial. Maka segala sesuatu yang dipasang di media sosial, baik itu Facebook maupun Twitter dengan otomatis akan diketahui jutaan orang.‬

‪”Jadi jika menggunakan media sosial mulailah dengan melakukan kebiasaan yang bersifat positif. Apalagi seorang guru atau pejabat, maka harus bisa membedakan mana hal yang lebih bermanfaat mana yang tidak,” tambah Dedi.

Dia mengatakan, kebiasaan mengumbar hal-hal yang bersifat pribadi dikhawatirkan akan mendapat penilian buruk publik. Masyarakat bisa saja menganggap jika pekerjaan pejabat Purwakarta main-main.

“Apalagi muncul komentar-komentar tidak sopan yang tidak mencerminkan seorang pejabat atau guru. Itu akan lebih parah lagi,” ucap Dedi.

Topik Popular

Exit mobile version