Jepang di hantam Topan Terburuk dalam 25 Tahun Terakhir
Topikindo.com– Prefektur Tokushima, Jepang diterjang topan Jebi, pada Selasa (4/9). Topan ini tercatat jadi badai terkuat yang pernah melanda Jepang dalam 25 tahun terakhir. Terakhir, badai terburuk sempat menghantam Jepang pada 1993.
Topan Jebi melanda Jepang pada pukul 10 pagi waktu setempat. Angin kencang menerpa daratan Jepang dengan kecepatan sekitar 45 kilometer perjam dengan tekanan atmosfer 945 hektorpascal di pusatnya. Kecepatan angin topan Jebi yang terburuk bisa mencapai 216 kilometer perjam.
Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Jepang memperingatkan adanya hujan lebat dan angin kencang di dua wilayah barat dan timur negara itu.
BMKG juga memperingatkan gelombang tinggi yang telah diserukan kepada masyarakat agar waspada terhadap banjir dan tanah longsor yang disebabkan karena topan.
Badan cuaca dan klimatologi Jepang juga mengatakan bahwa topan ini diperkirakan akan melewati Laut Jepang pada Selasa malam dan akan bergerak ke Utara pada Rabu pagi yang kemudian akan melemah menjadi badai ekstratropis.
Perintah evakuasi telah dikeluarkan di berbagai wilayah di Osaka, Kyoto, Nara dan Prefektur Wakayama.
Saat konferensi pers, Juru Bicara Pemerintah, Top Yoshihide Suga mengatakan pemerintah sudah mendorong masyarakat untuk berangkat evakuasi lebih awal dan mengatakan bahwa pemerintah akan melakukan segala cara untuk siap siaga dalam menghadapi krisis.
Dikarenakan Jepang telah bersiap menghadapi topan Jebi, berbagai maskapai penerbangan domestik juga memutuskan untuk membatalkan penerbangan sementara.
Topan tersebut juga menghantam pabrik penyulingan Yamazaki di Prefektur Osaka. Berbagai tempat wisata dan pertokoan juga menutup usaha mereka.
Juru Bicara Nijo Castle sebuah situs dunia UNESCO, Hiromi Kamiguchi mengatakan masih menunggu kondisi topan demi keselamatan mereka.
“Kami belum yakin apakah kami akan buka pada hari Rabu. Itu tergantung pada topan. Tapi demi keselamatan pengunjung kami, kami memutuskan untuk tutup hari ini, ” kata dia, seperti dikutip Japan Times.