topikindo.com – Mahasiswa Psikologi USU, Neisya Harahap, memang multitalenta.
Dara cantik ini bisa menari, bermain alat musik, dan vokal solo. Kecintaannya pada seni sudah membawanya manggung di luar negeri.
“Saya pernah ke New Zealand. Saat itu saya memainkan alat musik gamelan jawa,” ujarnya sembari senyum. Ia juga sering dipanggil untuk mengisi acara di USU mau pun tempat pertunjukan lain di Kota Medan.
Perempuan penyuka sushi ini terlibat serius dalam dunia seni sejak usia 13 tahun. Kemahirannya dalam bermain alat musik juga terpengaruhi oleh orangtuanya. Namun, ia menyatakan tidak serta-merta hanya pengaruh dari orangtua. Ia juga berupaya sendiri untuk mendapatkan yang lebih maksimal.
“Kebetulan papa dan mama dosen di Etnomusikologi USU. Tapi saya juga otodidak. Saya bisa memainkan alat musik angklung, gamelan, piano, dan lainnya,” jelasnya.
Sebagai pemuda yang ikut melestarikan seni tradisional, Neisya prihatin melihat kenyataan bahwa banyak teman-temannya lebih menyenangi kesenian modern ketimbang tradisional.
Usianya yang masih tergolong muda, namun Neisya sudah menyatakan komitmennya untuk hidup di jalur kesenian. Menurutnya, kesuksesan bisa juga didapat dari dunia yang sudah diakrabinya sejak kecil ini. Terlebih, menekuni keseniantradisional dapat membuatnya ikut serta melestarikan budaya bangsa.
“Semoga menjadi yang lebih baik,” katanya.
