Indonesia disebut-sebut akan siap menguasai separuh dari e-commerceatau perdagangan elektronik di Asia Tenggara pada 2025. Pasalnya, pertumbuhan pasar Internet di Indonesia dinilai merupakan yang terbesar di dunia dan akan terus bertumbuh cepat beberapa tahun mendatang.
Senior Vice President Lazada Indonesia Miranda Suwanto memperkirakan, pada 2020, pasar Internet Indonesia bisa tumbuh mencapai 19 persen. “Dan pada tahun 2025, separuh dari transaksi e-commerce di Asia Tenggara diprediksi akan berasal dari Indonesia,” ucapnya dalam konferensi pers Hari Belanja Online Nasional 2016 di Jakarta, Rabu, 7 Desember 2016.
Berbagai riset sebelumnya menunjukkan sejumlah pencapaian dari perkembangan e-commerce di Indonesia. Riset dari Online Shopping Outlook pada 2015 oleh BMI Research mengungkapkan bahwa nilai transaksi belanja online di Indonesia pada 2014 sudah mencapai Rp 21 triliun. Sedangkan riset dari Markplus Insight pada 2013 menunjukkan 20 persen dari 74,6 juta pengguna Internet di Indonesia sudah melakukan aktivitas belanja secara online.
Miranda menuturkan aktivitas belanja online ke depan akan semakin luas seiring dengan semakin banyaknya kemudahan yang ditawarkan situs-situs belanja online. “Lewat belanja online, orang bisa melihat jutaan produk tanpa membutuhkan waktu yang lama,” ujarnya.
Apalagi, dengan diadakannya perhelatan Hari Belanja Online Nasional pada 12-14 Desember nanti, menurut Miranda, masyarakat yang berbelanja secara online akan semakin banyak.
Country Industry Head Google Indonesia Henky Prihatna mengatakan konsumen akan terus mengandalkan ponsel untuk berbelanja. Dalam mendukung pengembangan e-commerce di negara ini, Google Indonesia bahkan mengusulkan perhelatan akbar itu digelar dalam hitungan pekan. “Pelaksanaan Harbolnas 2016 kalau perlu namanya jangan hari lagi, tapi dibikin Pekan Belanja Nasional,” ucapnya.