Dunia penerbangan diramaikan dengan kehadiran maskapai anyar Super Air Jet. Pesawat yang diduga milik bos Lion Air Group, Rusdi Kirana, itu didirikan pada Maret 2021 dan diklaim telah memiliki kode penerbangan IU dari Asosiasi Pengangkutan Udara Internasional serta SJV dari Organisasi Penerbangan Sipil Internasional atau ICAO.
“Saat ini Super Air Jet tengah mempersiapkan fase bersiap untuk lepas landas melalui berbagai tahapan dan prosedur yang dibutuhkan berdasarkan ketentuan-ketentuan dalam rangka mempersiapkan penerbangan perdana yang dijadwalkan dalam waktu dekat,” ujar Direktur Utama Super Air Jet Ari Azhari dalam keterangannya, Senin, 3 April 2021.
Berikut sejumlah fakta yang dihimpun tentang maskapai baru dengan logo yang didominasi warna cokelat-putih ini.
1. Diduga terafiliasi dengan pemilik Lion Air Group, Rusdi Kirana
Super Air Jet santer diisukan terafiliasi dengan pemilik Lion Air Group, Rusdi Kirana. Juru Bicara Lion Air Group, Danang Mandala, tidak menyanggah kabar itu. Namun ia menyatakan Super Air Jet tak terkait dengan PT Lion Mentari Airlines alias Lion Air Group.
Pada tahun lalu, informasi keterkaitan Rusdi dengan maskapai Super Air Jet sempat tersiar di media sosial Twitter. Pengamat penerbangan dari Jaringan Penerbangan Indonesia, Gerry Soejadtman, pun pernah mencuitkan dugaan keterkaitan Lion Air dan Super Jet Air.
2. Didirikan oleh praktisi penerbangan dan jaminan keamanan
Dalam keterangan tertulisnya, Ari mengatakan Super Air Jet didirikan oleh praktisi yang telah memiliki pengalaman dalam mengelola dan menjalankan operasional penerbangan. Perusahaan ini diklaim didukung sumber daya manusia (SDM) yang memenuhi standar.
“Super Air Jet telah melakukan standarisasi pelatihan bagi manajemen, seluruh awak pesawat, karyawan agar semakin meningkatkan keamanan dan pelayanan kepada para penumpang mendatang,” katanya.
3. Membidik pasar milenial
Meski diluncurkan pada masa pandemi Covid-19, Super Air Jet diyakini bisa menangkap peluang pasar, khususnya kebutuhan penerbangan domestik. Maskapai pun bakal menyasar kalangan milenial, khususnya pelancong.
“Hal ini sesuai dengan kondisi geografis Indonesia sebagai negara kepulauan sehingga angkutan udara dalam upaya mobilitas orang dan barang sangat dibutuhkan, sejalan konektivitas antarwilayah agar saling terhubung dan tercipta dengan baik,” ujar Ari.
4. Menggunakan Airbus 320-200
Super Air Jet akan bakal mengoperasikan armada Airbus generasi terbaru, yakni A320- 200 yang berkapasitas 180 dengan kursi kelas ekonomi untuk tahap pertama. Maskapai ini bakal menawarkan rute penerbangan di berbagai destinasi dalam negeri maupun luar negeri.
5. Belum mengantongi izin operasi penerbangan komersial
Maskapai penerbangan Super Air Jet belum mengantongi izin operasi komersial dari Kementerian Perhubungan. Pesawat anyar itu masih mengurus air operator certificate atau AOC di Direktorat Jenderal Perhubungan Udara. “Masih ada beberapa persyaratan yang harus dipenuhi,” ujar Juru bicara Kementerian Perhubungan, Adita Irawati, saat dihubungi Tempo, Senin, 3 April 2021.
6. Mendaftar sejak 2020
Super Air Jet sudah mengurus izin operasi komersial di Kementerian Perhubungan sejak 2020. Pada Oktober tahun lalu, Direktorat Jenderal Perhubungan Udara mengkonfirmasi hal itu. Kala itu, Kementerian memastikan ada badan hukum yang telah mengajukan izin operator sejak September. Izin diajukan untuk jenis penerbangan angkutan niaga berjadwal.
7. Siapa Pemilik Super Air Jet
Kementerian Perhubungan (Kemenhub) mengatakan Super Air Jet secara hukum dimiliki oleh PT Kabin Kita Top. Saat ini, perusahaan sedang mengurus izin untuk beroperasi sebagai maskapai pendatang baru untuk layanan angkutan penumpang.
“Sedang proses untuk air operation certificate atau izin untuk komersial. Secara hukum, pemilik Super Air Jet adalah PT Kabin Kita Top,” terang Juru Bicara Kementerian Perhubungan Adita Irawati kepada CNNIndonesia.com, Senin (3/5).
Adita enggan berkomentar lebih lanjut terkait dengan pendatang baru di industri penerbangan dalam negeri, Super Air Jet. Ia tak menjelaskan detail perusahaan anyar ini terafiliasi dengan salah satu grup maskapai yang sudah eksis sekarang atau tidak.